<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8495426\x26blogName\x3dPikiran,+Cerita,+dan+Perjalanan+Saya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://latiefs.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://latiefs.blogspot.com/\x26vt\x3d-3212747536842318622', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Saturday, January 15, 2005

Bom Asmara

Apa yang harus kita sampaikan kepada bapak polisi kita. Hanya dalam 24 jam, pengancam bom di Kedubes Thailand dan Inggris tertangkap, tanpa kontak senjata. Pelaku, perempuan berumur 22 tahun, dinyatakan steril dari kelompok teroris aliran manapun. Misteri pengungkapan pelaku ini berliku. Pokoknya susahlah ditangkap nalar awam. Maklum, ini kerjaan intelijen.



Begini ceritanya. Malam jumat, polisi, tiba2 bergerak menyisir dua kedutaan negara sahabat. Jurubicara Polisi Jakarta bilang, informasi adanya bom itu, diterima langsung oleh Wakil Kapolda Jakarta. Hasilnya nihil. Besoknya, jenderal bintang dua, orang nomor dua bidang reserse Polri bilang, informasi peledakan diperoleh dari jaringan intelijen. Opo ora hebat.

Eng..ing..eng.., Jumat, 14 Januari malam waktu Jakarta, polisi membekuk seorang perempuan. Dialah yang mengirim SMS berisi ancaman bom, supaya pacarnya yang kerja jadi Satpam di Kedubes Thailand urung pulang kampung. Oalaahh nduk bom kok dijadikan mainan. Sana ke mall, main bombomcar. Zulfa, perempuan sekolah D-3 itu, mungkin kebanyakan nonton infotainment. Ia mungkin terinspirasi dengan
Reza, yang dalam kasus perceraiannya diwarnai ancaman bom dan penculikan.

Lalu, setelah membaca cerita ini, apa yang harus kita sampaikan kepada bapak polisi dan intelijen kita?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Pikiran, Ucapan, dan Perjalanan Saya Gambar perjalanan lain, klik disini