Delapan Penjuru Uang
Petang merembang menjelang malam. Saat jam besar di menara Big Ben menunjuk angka 9, rocker gaek, Sting menghentak lapangan luas sarat manusia, Hyde Park. Dua ratusan ribu anak manusia, yang memadati lapangan di tengah kota London sejak pagi, berjingkrak seolah tiada letih. Begitupun aku, yang sejak usai makan siang sudah duduk di depan tipi. Bukan karena terjangkit post cleaner syndrome. Tapi karena siaran langsung Live 8. Juga final tenis putri Wimbledon.
Sting membuka dengan "Message in the bottle". Layar besar dibelakangnya diisi gambar delapan kepala negara pemilik uang (G-8), serta teks "8 Men in 1 Room can change the World". Itulah tema besar acara ini, mengentaskan kemiskinan di Afrika alias Make Poverty History. Selain di London, acara serupa digeber di kota-kota masing-masing negara G-8 (Roma, Moskow, Paris, Tokyo, Kanada, Philadelpia, Berlin) serta Johannesburg, Afrika Selatan.
Meriah. Acara yang digagas Bob Geldof ini diisi penampil lintas benua dan lintas usia. Mulai dari pujaan ABG (Anak Baru Gede) macam Travis, Mariah Carey, Robby William sampai kenangan para ABG (Angkatan Babe Gue) kayak Pink Floyd, The Who, dan Paul McCartney. Geldof berpengalaman mengadakan acara serupa 20 tahun silam. Dan sukses. Malam ini, ia memberi kejutan dengan memutar video usang tentang kelaparan di Afrika. Pada akhir tayangan, nampak seorang anak yang kesusahan menanggung lapar. Saat itulah ia menggandeng seorang gadis belia usia 20-an. Ia adalah anak yang menangis karena lapar tadi.
Katanya, "sumbangan untuk Afrika bisa menghambat kematian 300 ribu anak". Tapi Geldof tak mau negara maju hanya memberi ikan. Ia meminta kail. From charity to justice. Hanya dengan begini kemiskinan bisa menjadi sejarah yang perlu dikenang.
Hanya untuk Afrika. Padahal di Indonesia juga ada busung lapar, lumpuh layu, polio, juga kematian dalam gerobak. Mungkin Geldof tau belaka, bahwa Jakarta, jalanannya adalah show room mobil besar, tempat dimana penjualan rumah meningkat pesat, dan pusat belanja selalu padat. Untuk Afrika butuh kesepakatan delapan kepala negara. Untuk Indonesia, kita masih bertumpu pada figur SBY yang hari ini masuk dalam urutan pertama 25 pemimpin Asia paling berpengaruh, versi majalah Business Week. Ia dianggap berprestasi menanggulangi krisis multidimensional, seperti bencana alama, korupsi, terorisme, geliat ekonomi yang rendah, dan pengangguran tinggi.
Tepat pukul 12 malam, Paul McCartney mengajak semua penampil naik panggung. Mereka berteriak, Thank You Hyde Park. Mungkin tak lama lagi, kita juga bisa berseru bersama, Haturnuhun euy, Cikeas.
2 Comments:
Negara-negara jajahan (asia-afrika via utang World Bank, IMF, etc) jadi makin miskin, ampe kelaparan, ternyata bikin bingung mereka (G8) juga, rupanya. :-P
loh loh.. kok aye gak liat pak sting nyanyi "pesan dalam botol"? duh sayang... diedit kali yak..?
Post a Comment
<< Home