Mulutmu Harimaumu
Aku memandangi Mario, yang tertunduk lesu. Tak ada canda, tiada tawa. Isapan rokoknya pun sekenanya. Pagi tadi dia datang, lalu diminta tidak bekerja. Ini semua berawal saat makan siang Jumat kemarin. Anak Portugal itu disalahkan, karena menyerang secara verbal pekerja lain. Saat makan siang itu, Mario yang bahasa Inggrisnya tak lancar, tapi suka bercanda bilang pada pekerja lain, Susan: "Kalo kamu makan ikan kebanyakan, kamu akan makin gendut". Susan diam saja. Tapi rupanya perempuan bertubuh subur itu, memendam amarah, lalu melapor kepada manejer. Tak tanggung-tanggung. Ia bilang ia, merasa diserang, nervous, tidak nyaman atas perkataan Mario.
Tamatlah Mario. Negeri ini sangat menjunjung hak pribadi. Ada hukum Anti Racist, dan Zero Tolerance yang melekat pada setiap orang. Terutama pelayan publik. Pertama kali datang dulu, di belakang petugas imigrasi di bandara Heathrow, terpampang tulisan besar: Orang ini bekerja melayani anda. Bila ia merasa diserang, baik fisik maupun verbal, kami akan mengusir anda. Begitu pula di bis, kantor balaikota, dan rumah sakit ini. Konon, ada pasien yang dipindahkan hanya karena ia menolak dilayani dokter berkebangsaan Arab. Mungkin ia pendukung Bush dan Blair. Barangkali.
Aku ingat waktu remaja dulu. Ada game, bila satu diantara kita yang terlibat permainan, melihat lebih dulu orang bunting, keling, dan botak, kita boleh memukul lawan main. Lingkungan dan budaya kita longgar dalam hal ini. Di layar tipi, banyak orang menuai untung hanya karena "kelebihan". Misalnya artis yang sangat gendut, Boneng yang giginya "lebih" maju, atau Ucok Baba, yang "lebih" kecil dari orang seumurnya. Kita juga punya kebiasaan memanggil orang sesuai "kelebihannya". Ada Udin Gendut, Man Jangkung, Iwan Botak, Mamat Cebol.
Memang, kalau dipikir, tak baik mengejek orang lain. Tapi apakah harus seserius Mario-gate. Padahal, si Mario itu, tak kalah gendut dibanding Susan. Ompong pula. Apalah salahnya, bila Susan membalas: Eh, ngaca lu sono. Lain lubuk lain ikannya. Hak pribadi begitu dijunjung. Aku terkadang heran. Ngejek gak boleh, suit suit melanggar hukum. Tapi berciuman di depan umum bebas. Pakai pakaian yang terbuka, mangga wae. Berkaca pada kasus Mario, ini pelajaran penting. Seperti patua datuak: Dimano bumi dipijak, disitu langit dijunjuang.
2 Comments:
Lho .. berpakaian mini khan tidak menggangu orang lain mas, apalagi sampai telanjang di depan umum ... malah menguntungkan berbagai pihak lho .. utamanya "si otong". Berciuman juga tidak merugikan lho .. apalagi jika anda yang dicium ama Sandra Bullock .. wich .. kapan ya saya di cium .. hahahaha
orang perempuan yang pakai pakaian mini itu bodoh banget,dia udah tau tubuhnya di jaga untuk suaminya,gw kasih contoh :pakaian obral sama pakaian yang di simpen rapi harganya mahal mana?itu seperti perempuan yang buka bukaan sama yang tutup tutupan lebih enak di lihat yang mana.orang yang mendukukng buka-bukaan itu oramg yang g punya agama,dan dia mentingin dia dari pada si perempuan soalnya enak di dia-nya bukan di perempuannya
kata pepatah HABIS MANIS SEPAH DI BUANG ,itu ibarat perempuan yang buka bukaan.
Post a Comment
<< Home