<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://draft.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8495426\x26blogName\x3dPikiran,+Cerita,+dan+Perjalanan+Saya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://latiefs.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://latiefs.blogspot.com/\x26vt\x3d-3212747536842318622', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Monday, April 25, 2005

Spring Perut Mlending

Gloucester Street, Norwich, Apr 2005Kupandang petang yang merembang. Di jalanan dua sejoli tertawa riang. Mengenakan baju terbuka motif kembang, sendal, dan tak lupa kacamata dan rok yang mengembang. Ada pula remaja bermain papan luncur lengkap dengan celana gombrang. Membuat rambutnya yang panjang tergerai terbang. Petang yang elok. Tapi kenapa perutku sudah menjerit keroncongan? Oho.. hari boleh masih petang, tapi jam sudah menunjuk 7.30 pm. Inilah spring, musim dimana siang semakin panjang.

Siang yang semakin panjang ini membuat ritme kehidupan berubah total. Apalagi, kalau matahari bersinar terik. Warga Norwich yang jarang kena matahari itu pun seolah sedang menerima berkah besar. Keluar rumah. Membiarkan badan dijilati sinar ultra violet. Untuk itu, pakaian pun harus terbuka, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sepatu boot menghilang, digantikan sendal. Jaket tebal nyungsep bermetamorfosa dengan tank top dan rok mini. Taman dibongkar. Pokoknya apa saja dilakukan asal kena matahari.

Gloucester Street, Norwich, Apr 2005Kami pun tak mau kalah. Bukan karena rindu matahari. Ku raih sepeda, memaksakan bercelana pendek meski kedinginan, dan mengayuh berkeliling. Selain menikmati "pemandangan" sedap di mata, juga untuk membakar sedikit kalori. Bukan apa-apa. Karena adagium kuno, makan malam ya harus malam. Maka dinner pun selalu di atas pukul 8. Akibatnya tak ada waktu untuk membakar kalori itu sebelum tertidur. Akibatnya lagi, perut pun semakin mlending

Bagi yang tau bagaimana six-pack back-packnya perutku selama ini, akan bilang: "alah..spring pulak yang kau jadikan alasan".

Tapi pengetahuan sejarahku kurang untuk menjelaskan, apakah bangsa Inggris punya korelasi sejarah, antara musim yang berubah ini dengan pembangunan sistem. Misalnya, pada musim dingin tak mungkin bertanam. Otomatis mereka harus punya simpanan makanan. Dus, mereka juga harus punya persediaan batubara dan makanan berkalori tinggi untuk penghangat badan. Sayang, kita hanya punya satu musim abadi yang tiada henti berputik dan tak usai dipanen: musim korupsi dimana-mana.

2 Comments:

At 7:15 PM, Blogger mpokb said...

wah, korupsi udah bukan sekadar musim pak, tapi udah jadi budaya.. makanya kata radhar panca dahana, "mari kita korupsi" :P

 
At 7:17 AM, Blogger Intan Bayduri said...

Mesra banget fotonya pak:)),
eh buat si mpok, hihihi...betul2 mari kita korupsi, tulisan pak Radhar di kompas itu emang pas ya mpok :P

 

Post a Comment

<< Home

Pikiran, Ucapan, dan Perjalanan Saya Gambar perjalanan lain, klik disini