Kita Bangsa Formalin
Ikan-ikan itu berenang menjauh. Goncangan kapal akibat deburan ombak, membuat permukaan akuarium raksasa naik turun. Tapi bukan itu yang membuat ikan bergejolak. Melainkan polah ikan hiu batita, yang pongah siap memangsa. Memasukkan ikan hiu ke dalam kumpulan ikan tangkapan, merupakan metode anyar yang digunakan nelayan jepang, untuk memenuhi hasrat konsumen akan ikan segar bugar. Keberadaan ikan hiu itu, memaksa ikan-ikan waspada dan berusaha melek. Masa pengawetan mengggunakan media es sudah lewat. Sebagai penyuka ikan mentah, warga jepang menuntut rasa yang lebih.
Tapi itu di Jepang. Di Jepara –dan pantai pantai lain-- beda lagi. Hantaman halimun krisis ekonomi, menjadi salah satu alasan penggunaan formalin. Media ini menyebut, seliter formalin (kl 10 ribu perak) bisa mengawetkan 10 ton kilogram, yang jika diawetkan menggunakan bongkahan es butuh 350 balok seharga lebih dari 2 juta perak. Sungguh penghematan kocek luar biasa.
Luar binasanya, penggunaan formalin ini didorong oleh pilihan konsumen. Banyak pembeli yang menginginkan ikan, tahu, juga mie yang kenyal, awet, dan tak berbau. Lhadalah, formalin-lah barang termudah untuk memenuhi kriteria pilihan konsumen ini.
Mungkin kelewat banyak mengasup formalin, tak jarang kita menjumpai perilaku pekerja “formalin” di perkantoran. Pekerja yang kenyal macam karet, yang bisa melar mengkeret --atau faham situasi-- seperti kata Iwan Fals. (jadilah karet jangan besi// sebab sebuah karet kenal semua kondisi// jadilah durno jangan jadi bimo// sebab seorang durno punya wajah seribu//). Kelas kenyal ini memang menghasilkan pekerja yang awet, tak kenal turun jabatan apalagi dipecat. Sekaligus tidak berbau, wangi jali-jali karena tidak perlu banting tulang, atau tidak memiliki cacat di mata atasan.
Tengoklah lingkungan terdekat. Kawan yang memilih berbeda jalan dengan atasan, justru bekerja super awas bin waspada. Siaga karena ada banyak mulut yang siap memangsa. Mungkin tekanan justru merangsang mereka belajar lebih tekun, berpikir membuka kemungkinan-kemungkinan dalam karir. Dalam hidup. Makan ketika mereka keluar atau dikeluarkan, justru tetap, bahkan semakin payu. Sementara yang ABS (Asal Bapak Senang), terlena dalam zona nyaman dan aman. Sibuk memanjangkan lidah sehingga lupa harus bekerja secara baik. Ia telah tersiram formalin yang mengawetkan. Tak peduli efeknya membuat iritasi sejawat, atau kelak menjadi kanker bagi saudagar penggaji.
Kaum pekerja sedunia, bersatulah. Tapaki 2006, dengan memilih jadi ikan jepang apa ikan jepara.
judul diilhami dari pidato bung karno: “jangan menjadi bangsa tempe”
3 Comments:
Ngikut prihatin sama keadaan kayak ginian ya eyang.
Tapi bagaimaa lagi, begitulah keadaan pahit yang harus diterima di masyarakat kita, walau aku jauh, tetep ngikutin terus loh berita Indo...
Met tahun baru ya
kaya ga tw aja,, udah tradisi,,,
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
Post a Comment
<< Home