Kaos Undang Chaos
Stasiun kereta UI siang itu tak terlampau ramai. Aku duduk menunggu, seraya melempar pandang ke orang-orang yang lalu lalang. Mataku tertumbuk dengan selarik kalimat pada kaos yang dipakai seseorang. “I’m hotter than your gilrfriend”. Terhenyak, aku mencari tahu si pemilik kaos. Wow, wajahnya manis, gayanya modern, dan tampilan khas mahasiswi. Menilik dandanan dan penampilannya secara umum, ia tak terlihat binal apalagi nakal. Tahukah ia makna tulisan itu.
Bukan sekali ini saja aku bertemu dengan kaos bertuliskan hal diluar dugaan macam itu. Kali itu malah lebih gawat: “Click this if you want to see me naked”. Masya Allah, titik di huruf “i” pada kata “this”, tepat di bagian yang kalau di-click bisa mengundang chaos, kekacauan. Perempuan itu naik di halte di seberang kampus IISIP, yang biasa disebut halte kampus. Aku yakin dia mahasiswi juga.
Berada di tempat umum dengan memakai baju provokatif model itu, tidakkah berbahaya. Potensil mengundang pelecehan, mengingat aturan hukum tentang hak-hak perempuan yang kurang kuat. Coba kalau ada yang usil bertanya, “Really?”. Atau nekat mencoba meng-click titik “i” tersebut.
Boleh jadi baju tersebut dibeli di luar negeri sana. Kultur, kebiasaan, etika, dan hukum yang berbeda bisa menuai tindakan yang berbeda pula. Disana, jangankan menjail, bersuit, menatap saja jika membuat seorang perempuan tak senang, sudah cukup membawa kasus ini ke polisi dengan tuduhan pelecehan seksual. Aku ingat musim panas beberapa bulan silam di Norwich. Ketika bersilih dengan seorang perempuan yang mengenakan kaos tipis, belahan rendah, sehingga sesuatu yang membongkah dibaliknya nyaris mencelat. Yang bikin terkesima, tulisan di kaos itu: “Not just for baby only!". Alamaaakkk.... pengen mimik.
2 Comments:
yg berbahasa indonesia juga banyak yg nyeleneh... kadang smart, kadang malah vulgar sekali...
karena kreativitas tak boleh mati, saya sih termasuk yg asyik2 aja, apalagi si pemakai tampak cuek dgn apa yg tertulis di bajunya.
berekspresi untuk menegaskan bahwa diri ini "ada" ya boleh2 saja, tapi nggak berekspresi juga belum tentu "nggak ada" kan yak?
eh.. ini komen apa sih yak? hayahh.. *ngawur mode ON*
Post a Comment
<< Home