<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8495426\x26blogName\x3dPikiran,+Cerita,+dan+Perjalanan+Saya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://latiefs.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://latiefs.blogspot.com/\x26vt\x3d-3212747536842318622', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Monday, January 09, 2006

Sapi Juga Manusia

Anyir darah meruap ditengah lenguhan dan jeritan meregang nyawa. Lalu puluhan lelaki bersenjata pisau dan parang merangsek. Badan tak bernyawa itu pun tersayat, terpotong, terbelah, lalu teronggok. Tak ada wajah sedih, semua bergembira menyaksikan “pembantaian” itu.


Hari ini, Indonesia menjadi the Killing field. Ribuan, mungkin ratusan ribu sapi dan kambing menemui ajal di tangan algojo. Anyir darah yang terbang bersama sengak pipis dan kotoran hewan, memang menjadi ciri khas di hari yang menjadi simbol keikhlasan manusia terhadap perintah Allah ini. Keihklasan yang akan dibayar NYA dengan kemuliaan.

Hari mulia kali ini bersamaan dengan bencana di Jember dan Banjarnegara. Selarik tanya terbersit nun di sanubari. Mengapa bencana itu tetap Engkau kirim. Apakah kami kurang ikhlas. Jangan-jangan bapak-bapak itu menyumbang, hanya karena bapak pejabat lainnya menyumbang. Jangan-jangan bapak anu memberi sapi karena tak mau kalah dengan bapak ono yang menyumbang kambing. Uppsss...., pagi-pagi aku sudah mengotori jiwa dengan syakwasangka buruk. Astaghfir Allah, ampuni aku, telah mengadili niat orang lain.

Namun dalam skala kecil, bagi yang rutin menyusuri jalanan, akan berpikir sama bahwa keihlasan itu masih jauh. Pengendara yang menekan klakson hanya karena ada orang menyeberang. Penyeberang jalan yang menghindari jembatan penyeberangan, hanya karena tak ikhlas energinya berkurang menaiki tangga. Calon penumpang yang memilih berkerumun di perapatan, hanya karena tak rela berjalan kaki sedikit jauh dari sana. Sopir angkutan yang memilih ngetem di bawah tanda "S", karena tak ihklas penumpang memilih angkutan lain yang melanggar.

Suara klakson bersahutan menyadarkan lamunanku. Rupanya aku minta angkot berhenti di jalur ramai di tempat larangan berhenti. Walah... Semoga keihlasan sang sapi, sebagai perwujudan keihklasan Nabiyullah Ibrahim dan Ismail, juga menjadi keihlasan bagi umat manusia. Ikhlas sapi, juga manusia.

Selamat hari raya Idul Qurban. Selamat berkorban. Tak hanya hari ini. Tapi sepanjang masa.

5 Comments:

At 5:05 PM, Blogger topan said...

Ikhlas gampang nyebutnya, susah sekali pengamalannya.Padahal tanpa kita sadari amalan-2 kita sering diiringi dengan Riya' piye jal..? Padahal Sang Khaliq paling tidak suka diduakan. Karena Dia Ahad.

 
At 5:05 AM, Blogger widhi said...

Sapi juga manusia, manusia ....juga sapi??? he he he

 
At 8:05 PM, Anonymous Anonymous said...

Saya mencoba "ikhlas" dengan terus menulis blog meskipun hanya beberapa gelintir rekan yang membacanya. :)

Selamat berlabuh di "Taman Mini". Semoga memperoleh keberkahan yang berlimpah.

 
At 10:26 PM, Anonymous Anonymous said...

sejak kapan sapi juga dianggap manusia eyang... klo gitu bener kata "widhi" manusia juga sapi dunk...

iklas... syusyah syusyah gampang pelaksaanannya eyang....

dan semoga kita termasuk kedalam golongan orang2 yang bisa iklas. amien.........

 
At 5:41 AM, Anonymous Anonymous said...

Shop at your favorite stores 24 hours a day. Why go to the mall when you can shop online and avoid the traffic

 

Post a Comment

<< Home

Pikiran, Ucapan, dan Perjalanan Saya Gambar perjalanan lain, klik disini