<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8495426\x26blogName\x3dPikiran,+Cerita,+dan+Perjalanan+Saya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://latiefs.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://latiefs.blogspot.com/\x26vt\x3d-3212747536842318622', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, June 09, 2006

Awas Tiga Singa


Dingin membungkus siang yang basah. Kami terpaku di halte tanpa atap, di depan supermarket Morrison . Bus 25 yang menurut jadwal datang tiap 30 menit (khusus Sabtu), tak kunjung nongol. Ada apa gerangan, pelayan publik ini berani mangkir. Oho..ternyata ini Sabtu, kesebelasan Norwich City yang stadionnya bersisian dengan Morrison akan main sore itu.

Inilah dampak terparah jika ada pertandingan sepak bola. Selebihnya, biasa saja. Anak-anak, kakek nenek, bahkan orang cacat pun ikut menonton. Tak ada ketakutan rusuh, tak ada lempar2an, tak ada merusak stadion dan fasilitas kota jika tim kalah. Sebab sepakbola adalah hidup itu sendiri.

Bagaimana kehidupan sehari-hari warga Inggris, lihatlah bagaimana pertandingan sepakbola mereka. Penonton yang berdiri di belakang garis, tetap diam meski tak ada pagar besi pembatas. Pemain yang patuh total kepada wasit. Wasit yang kejam, menghukum pemain hanya karena tersenyum sinis.

Kenapa mereka patuh pada aturan. Ya karena sepak bola adalah kehidupan itu sendiri. Tak ada orang yang mau berbuat onar, karena itu artinya dia di blacklist sebagai anggota Fans Club. Artinya, dia tak bisa nonton bola seumur-umur di stadion. Pemain juga demikian. Prestasi dan kelakuan buruk, berakibat harganya turun, dan berujung putusnya karir.

Bukankah fans Inggris terkenal sebagai hooligan, perusuh akbar. Setiap bicara hooliganisme, orang pasti merujuk pada tragedi Heysel, Belgia. Aku sendiri melihat, media mengangkat hal ini, karena Inggris menganut hukum Anti social behaviour. Dalam pasal ini, jangankan merusuh, menatap perempuan dan si perempuan merasa tidak senang, bisa diperkarakan.

Begitulah. Jumat besok perhelatan sepak bola dunia di Jerman akan dimulai. Inggris, the three lions, akan menjadi salah satunya. Apakah Rooney, Walcot bisa menghidupkan panasnya persaingan, saksikanlah!. Go England!!

4 Comments:

At 2:59 AM, Anonymous Anonymous said...

Three Lions .... miaaaww :D

 
At 10:06 PM, Blogger Mariskova said...

Disini juga gak pakai rusuh :) Malah rasanya lebih seru liat 'cheerleadersnya', dibanding liat bola yg disepak hehehe...

 
At 1:42 AM, Blogger Nad said...

saya kok kerasan baca tulisan di sini. bagus sekali! terima kasih!

 
At 1:39 PM, Anonymous Anonymous said...

You have an outstanding good and well structured site. I enjoyed browsing through it 1966 ferrari Weed killer driveways Razor bumps product reviews acne keloiditis Voip gateway email server rieger body kits bmw Rent exotic car ma ferrari 360 modena drive shaft kristal bacarat Weight loss and bodybuilding spam blocker

 

Post a Comment

<< Home

Pikiran, Ucapan, dan Perjalanan Saya Gambar perjalanan lain, klik disini