<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8495426\x26blogName\x3dPikiran,+Cerita,+dan+Perjalanan+Saya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://latiefs.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://latiefs.blogspot.com/\x26vt\x3d-3212747536842318622', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Wednesday, August 16, 2006

Bayi di Perutku

Ada kabar menarik di Jepang. Perempuan hamil, yang naik angkutan umum, diberi pin "Ada bayi dalam perut saya" (Thanks to Tempo. Tujuannya, menggugah penumpang lain agar memberikan tempat duduk bagi perempuan hamil. Elok benar. Andai ini ada di Jakarta, pasti banyak peminatnya. Sebab, di KRL yang selalu padat itu, banyak penumpang yang PPP (Pura-pura Pulas) begitu melihat orang tua dan ibu hamil.

Namanya menggugah, tentu saja tak ada jaminan orang memberi. Belum lagi kalau berhadapan dengan "aktivis PPP" tadi. Yg juga baik, adalah pemerintah mengatur kewajiban memberi ruang bagi kelompok disable ini. Bis di Inggris, dua lapis pertama ditempeli tulisan "Berikan kursi ini untuk orang tua dan ibu hamil". Lalu sebaris kursi lainnya, dialokasikan menjadi ruang terbuka untuk kereta dorong bayi dan kursi roda.

Melihat bis disini, perlu ada aturan semacam IMB dalam bangunan agar bis menjadi nyaman. Yg pernah naik bis eks Jepang, macam nomor 45 UKI-Blok M, pasti berasa berbeda dengan bis lainnya pabrikan Indonesia. Jarak kaki lebih luas, turun naik lebih mudah.

Sayang, angkutan publik, sesuai stikernya "Anda butuh cepat, kami butuh uang", tak pernah membicarakan kenyamanan. Besok, 17 Agustus datang lagi. Tapi merdeka untuk memperoleh pelayanan masih terasa jauh. Merdeka masih sebatas kebebasan berbuat apa saja. Bukan merdeka dari melanggar aturan. Apalagi merdeka dari menjajah orang lain.

Merdeka..!!!!

Pikiran, Ucapan, dan Perjalanan Saya Gambar perjalanan lain, klik disini